Minggu, 26 Mei 2013 22:20 WITA
Harapan Dimas Ahmad Rizaldi untuk melaju ke Olimpiade International di Rusia Tahun 2013 agaknya akan semakin dekat setelah ia berhasil menjadi peraih medali perunggu pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2013 Tingkat SMP di Batam, Kepulauan Riau sejak 15-21 Mei lalu.
Siswa kelas akselerasi SMP Negeri 1 Sungguminasa tersebut menjadi salah satu siswa SMP yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk bidang IPS Terpadu.
Semangat mengikuti olimpiade sudah ada sejak ia mengikuti seleksi tingkat sekolah hingga provinsi. Sebelum berangkat, Dimas mengikuti karantina selama tiga hari di Asrama Haji, Sudiang.
"Kompetisi berlangsung selama dua hari. Hari pertama, seluruh peserta mengerjakan soal sebanyak 50 nomor dalam waktu 90 menit. Model soalnya lebih rumit dan berbeda bila dibandingkan pada saat seleksi di tingkat provinsi,"ungkap anak pasangan Hanafi dan Masna ini kepada Tribun, Minggu (26/5/2013).
Selanjutnya, untuk babak multimedia yakni mengerjakan soal di komputer, Dimas mengerjakan soal sebanyak 50 nomor. Ia juga harus menjawab soal praktikum yang diberikan oleh panitia.
Sementara hari kedua, peserta diberikan kesempatan untuk tampil memberikan presentasi poster. Ada tiga tema poster yang kami harus dkuasai dalam waktu singkat tanpa diketahui oleh peserta, poster mana yang akan mereka presentasikan.
"Saat itu, saya diberikan waktu selama lima menit untuk menjelaskan poster tentang daur ulang sampah rumah tangga. Selama dua hari, saya berhasil mengumpulkan sekitar 200 poin. ," ujar The Most JILC tingkat SD tahun 2012 ini.
Dimas bersaing bersama 99 siswa SMP dari berbagai provinsi yang ada di seluruh Indonesia dan berhasil meraih medali perunggu. Ia pun berharap mendapatkan undangan untuk seleksi Olimpiade International 2013 di Rusia.
"Kata Panitia, peraih medali akan dipanggil kembali untuk mengikuti seleksi olimpiade International. Semoga saya bisa kembali lolos. Saya mohon dukungan dan doa dari semuanya,"ungkapnya.
Dimas juga sangat berterima kasih kepada seluruh guru yang telah mendampingi dan membimbingnya untuk mengikuti OSN 2013.
Orang Tua Dimas, Hanafi tak menyangka anaknya mampu meraih medali perunggu dalam OSN 2013 di Batam.
"Saya tidak mengetahui, dia ikut seleksi. Nanti pada saat dia dinyatakan lolos ke tingkat nasional, saya baru tersadar, Dimas sudah menyiapkan dirinya sudah lama,"ungkap Hanafi.
Hanafi juga tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk belajar dan menjadi juara.
"Saya bahkan sering mengatakan kepada Dimas untuk jangan terlalu memaksakan diri. Tapi, karena anaknya memang yang punya keinginan, kami orang tua hanya bisa mendukung,"jelasnya.
Dimas pun sempat mendapatkan tawaran beasiswa untuk melanjutkan SMA di SMA Kharisma di Banten. Namun, Hanafi dan istrinya hanya ingin Dimas untuk melanjutkan SMA-nya di SMAN 17 Makassar, nantinya."
By : Novrizal Tri Shandy